Home
» Pengobatan Kanker
» Penyakit Jantung
» Sitemap
» Paroxysmal Supraventricular Tachycardia (SVT, PSVT)
Pengertian
Yang dimaksudkan dengan paroxysmal supraventricular atau atrial tachycardia adalah detak jantung teratur, cepat yang mulai dan berakhir tiba-tiba yang berasal dari jaringan jantung lainnya dibandingkan di dalam bilik jantung.
Gejala
Kebanyakan orang mengalami palpation, nafas yang pendek, dan nyeri dada. Peristiwa bisa sering dihentikan dengan maneuver yang merangsang syaraf vagus, yang memperlambat denyut jantung. Paroxysmal supraventricular tachycardia adalah yang paling umum diantara orang muda dan lebih tidak enak dibandingkan membahayakan. Yang bisa terjadi selama olahraga yang keras. Denyut jantung yang cepat cenderung untuk dimulai dan berakhir secara tiba-tiba dan bisa terbentuk beberapa menit sampai beberapa jam. Hal ini hampir selalu dialami sebagai palpitasi yang tidak nyaman. Hal ini seringkali digabungkan dengan gejala-gejala lain, seperti kelemahan, sakit kepala ringan, nafas yang pendek, dan nyeri dada.
Penyebab
Paroxysmal supraventricular tachycardia kemungkinan dipicu oleh denyut jantung yang prematur yang secara berulang mengaktifkan jantung dengan denyut keras. Pengulangan ini, aktivasi cepat kemungkinan disebabkan oleh beberapa kelainan. Kemungkinan terdapat dua jalur elektrik pada batang atrioventricular. Disana kemungkinan sebuah jalur elektrik yang tidak normal diantara atria dan bilik jantung. Lebih sedikit sering terjadi, atria tersebut bisa menghasilkan kelainan yang cepat atau impuls melingkar.
Gejala
Biasanya, jantung sebaliknya normal. dokter memastikan diagnosa dengan melakukan elektrokardiogram (ECG).
Cara Mengobati
Peristiwa paroxysmal supraventricular tachycardia seringkali bisa dihentikan oleh salah satu pada beberapa maneuvers yang merangsang syaraf vagus dan dengan demikian menurunkan denyut jantung. Maneuver biasanya dilakukan atau diawasi oleh seorang dokter, tetapi orang yang mengalami arrhythmia berulang kali sering belajar untukmelakukan maneuver dengan sendirinya.
0 comments:
Post a Comment