AS-Syifa.Com

Penyakit ini diartikan sebagai kondisi yang terjadi pada dinding arteri yang menjadi lebih tebal atau lebih lentur. Hal ini dikarenakan adanya kumpulan zat lemak yang terjadi di lapisan dalam dinding arteri . Khususnya beberapa bagian tubuh yang bisa menjadi daerah tempat terkumpulnya lemak adalah di bagian otak, jantung, ginjal, lengan, tungkai dan beberapa bagian tubuh penting lainya. Penyakit ini juga bisa semakin berdampak semakin fatal jika terkena pada bagian tubuh yang sangat vital, misalnya jika penyakit ini terjadi pada arteri jantung maka bisa menyebabkan serangan jantung, sedangkan jika penyakit ini terjadi dalam arteri otak maka dapat mengakibatkan penyakit stroke.

Diyakini yang menjadi penyebab penyakit ini adalah karena gangguan pada sistem peredaran sel darah putih yang dalam ilmu kesehatan dikenal dengan nama monosit. Monosit ini berpindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri untuk kemudian diubah menjadi bahan untuk mengumpulkan zat lemak yang masuk ke dalam tubuh. Jika monosit berisi lemak secara berlebihan maka akan menimbulkan gejala berupa timbulnya bercak di dalam lapisan arteri yang mengalami penebalan. Penebalan ini berbentuk seperti keju karena mengandung lemak dan juga terkombinasi oleh kandungan kolestrol.

Diagnosis terhadap penyakit ini adalah bertujuan untuk menemukan penyebab, gejala serta tingkatan penyakit yang nantinya digunakan untuk menentukan metode pengobatan yang sesuai. Dan hal itu ditempuh melalui berbagai pemeriksaan seperti pengukuran tekanan darah pergelangan kaki atau lengan, pemeriksaan doppler, skening ultrasonik duplex, atau CT scan pada daerah yang terkena.

Jika hasil diagnosis sudah ditemukan, maka kemudian dilanjutkan dengan langkah pengobatan, dimana jika penyakit yang dialami penderita ini masih dikatakan ringan maka upaya pengobatan masih berupa oral dengan memberikan penderita obat-obatan yang berfungsi untuk menurunkan kada lemak atau kolesterol. Namun jika penyakit ini sudah termasuk berat maka pengobatan yang dilakukan akan lebih intensif, obat yang diberikan juga dilakukan secara intraverna.